Dua jalan bercabang dalam remang hutan kehidupan
Dan sayang aku tidak bisa menempuh keduanya
Dan sebagai pengembara, aku berdiri lama
Dan memandang ke satu jalan sejauh aku bisa
Kemana kelokannya mengarah di balik semak belukar
Kemudian aku memandang yang satunya, sama bagusnya,
Dan mungkin malah lebih bagus,
Karena jalan itu segar dan mengundang
Meskipun tapak yang telah melewatinya
Juga telah merundukkan rerumputan,
Dan pagi itu keduanya sama-sama membentang
Di bawah hamparan dedaunan rontok yang belum terusik
Oh, kusimpan jalan pertama untuk lain kali !
Meski tahu semua jalan berkaitan
Aku ragu akan pernah kembali
Aku akan menuturkannya sambil mendesah
Suatu saat berabad-abad mendatang
Dua jalan bercabang di hutan, dan aku…
Aku menempuh jalan yang jarang dilalui
Dan itu mengubah segalanya.
Read more
Seringkali wanita menangis karena pria, entah karena dikecewakan oleh sikapnya, atau dilukai dengan perkataannya, bahkan ditinggalkan.
Ada sebuah renungan yang mungkin sangat berarti untuk dibagikan pada seluruh sahabat agar lebih menghormati dan menghargai wanita.
Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.
Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, ia pun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.
“Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya,” keluh pria itu.
Read more
Sering kita menemukan, bagaimana emosi memberi dampak yang tidak pernah kita inginkan. Tidak sedikit emosi yang meninggalkan efek destruktif.
Read more
Andaikan saja kita bisa memahami makhluk apa
sesungguhnya emosi itu, tentu kita bisa menjadi lebih bijaksana.
Emosi bisa jadi merupakan reaksi
atas berbagai kejadian yang berlaku dalam kehidupan kita. Emosi juga dapat
menentukan bagaimana sebuah kejadian dipahami dan disikapi. Sebuah emosi
biasanya berangkat dari prasangka dan stereotip seseorang.
Emosi merupakan bagian dari perasaan
kita.
Bila tidak dikendalikan, emosi bisa membatasi persepsi kita.
Itu sebabnya, sudah seyogyanya emosi
bisa dikendalikan, bukan yang mengendalikan. Sebab bila emosi dibiarkan masuk
dalam logika maka akan jadi berbahaya. Persepsi kita bisa menjadi selektif.
Membuat kita hanya melihat apa yang sesuai dengan perasaan kita.
“Sahabat, berpikirlah dua kali
sebelum engkau melakukan sesuatu, agar bisa dipertimbangkan dengan bijaksana,
dan membawamu pada keselamatan.”
// Anne Ahira.
Read more
Seorang pemuda yang hidup di Perth telah sampai usia saat ia merasa harus mencari pasangan hidup.
Jadi ia mencari-cari gadis sempurna di seluruh negeri untuk dinikahi.
Read more
Jadi ia mencari-cari gadis sempurna di seluruh negeri untuk dinikahi.
Setelah
berhari-hari, berminggu-minggu mencari, ia bertemu dengan seorang gadis yang sangat
cantik, jenis gadis yang bisa menghiasi sampul majalah perempuan bahkan tanpa
make-up atau kosmetik!
Namun, meski dia kelihatan sempurna,
pemuda itu tak bisa menikahinya. Sebab gadis itu tidak bisa masak! Jadi pemuda
itu pun pergi. Gadis ini tak cukup sempurna baginya.
Lalu ia mencari lagi, selama
berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan akhirnya ia menemukan gadis yang bahkan
lebih cantik lagi, dan kali ini masakan gadis itu luar biasa lezat-lebih baik
dari yang bisa Anda dapatkah di restoran terbaik di Australia, bahkan lebih
baik dari yang bisa Anda dapatkan dari restoran keluarga. Gadis ini bahkan
menjalankan usaha restorannya sendiri!
Namun pemuda ini tak bisa
menikahinya pula. Sebab kekurangan gadis itu adalah dia bodoh. Dia tak bisa menjalin
percakapan sama sekali, sama sekali tidak cerdas. Dia belum menamatkan
pendidikan, segala yang ia tahu cuma memasak! Jadi pemuda itu pun pergi. Gadis
ini tak cukup sempurna baginya.
Maka ia mencari selama
berminggu-minggu, berbulan-bulan, hingga ia akhirnya menemukan gadis yang satu
ini! Ia begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, bahkan ia
punya tiga restoran sendiri: ala Thai, ala Jepang dan ala Italia. Dan ia begitu
cerdas, ia punya dua gelar doktor, pengetahuannya begitu luas, bisa menjalin
percakapan begitu hebat, begitu baik, begitu welas asih. Ia sempurna!
Tapi, pemuda ini tak bisa
menikahinya.
Sebab gadis ini mencari pria yang sempurna....
_____________________________________________
Read more
Alkisah, ada seorang pemuda sedang duduk dengan tatapan kosong mengarah ke hamparan air telaga.
Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.
Read more
Dia sudah berkelana mendatangi berbagai tempat, tapi belum ada yang membahagiakan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara sengau memecah kesunyian.
“Sedang apa kau di sini, anak muda?”
tanya seorang kakek yang tinggal di sekitar situ.
Anak muda itu menoleh sambil
berkata. ”Aku lelah, Pak Tua. Aku sudah berjalan sejauh ini demi mencari
kebahagiaan, tapi perasaan itu tak kunjung kudapatkan. Entahlah, ke mana lagi
aku harus mencari…” keluh si anak muda dengan wajah muram.
“Di depan sana ada sebuah taman.
Pergilah ke sana dan tangkaplah seekor kupu-kupu. Setelah itu aku akan menjawab
pertanyaanmu,” kata si kakek.
Meski merasa ragu, anak muda itu pergi juga ke
arah yang ditunjuk. Tiba di sana, dia takjub melihat taman yang indah dengan
pohon dan bunga yang bermekaran serta kupu-kupu yang beterbangan di sana.
Dari kejauhan di kakek melihat si
pemuda mengendap-endap menuju sasarannya. Hap! Sasaran itu luput. Dikejarnya
kupu-kupu ke arah lain. Hap! Lagi-lagi gagal. Dia berlari tak beraturan,
menerjang rerumputan, tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu
berhasil ditangkapnya.
Si kakek mendekat dan menghentikan
si pemuda.
”Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana
kemari, menabrak tak tentu arah, bahkan menerobos tanpa peduli apa yang kamu
rusak?”
Si kakek dengan tegas dan
melanjutkan, ”Nak, mencari kebahagiaan layaknya menangkap kupu-kupu. Tidak
perlu kau tangkap fisik kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam semesta ini
sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan geraknya di pikiranmu dan
simpan baik-baik di dalam hatimu.
Demikian pula dengan kebahagiaan.
Kebahagiaan bukanlah benda yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat.
Ia tidak ke mana-mana, tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya,
munculkan setiap saat dengan rasa syukur maka tanpa kau sadari kebahagiaan itu
akan sering datang sendiri. Apakah kamu mengerti?”
Si pemuda terpana dan tiba-tiba
wajahnya tampak senang.
”Terima kasih pak Tua. Sungguh pelajaran yang sangat
berharga. Aku akan pulang dan membawa kebahagiaan ini di hatiku..”
Kakek itu mengangkat tangannya. Tak
lama, seekor kupu-kupu hinggap di ujung jari dan mengepakkan sayapnya,
memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan
bagi mereka yang mampu menyelaminya.
________________________________________
Setiap manusia menginginkan kebahagiaan. Tetapi sering kali
mereka begitu sibuk mencarinya, tanpa menyadari bahwa kebahagiaan sesungguhnya
tidak kemana-mana tetapi justru ada di mana-mana. Kebahagiaan bisa hadir di
setiap tempat, di semua rasa, dan tentunya setiap hati yang selalu mensyukuri.
Read more
Ketika sore sepulang kerja seorang suami melihat isteri yang tertidur pulas karena kecapekan bekerja seharian di rumah. Sang suami mencium kening isterinya dan bertanya, ‘Bunda, udah shalat Ashar belum?’
Read more
Isterinya terbangun dengan hati berbunga-bunga menjawab
pertanyaan suami, ‘sudah yah.’ Isterinya beranjak dari tempat tidur mengambil
piring yang tertutup, sore itu isterinya memasak kesukaan sang suami.
‘Lihat nih, aku memasak khusus
kesukaan ayah.’ Piring itu dibukanya, ada sepotong kepala ayam yang terhidang
untuk dirinya.
Sang suami memakannya dengan lahap
dan menghabiskan.
Isterinya bertanya, ‘Ayah, kenapa suka makan kepala ayam
padahal aku sama anak-anak paling tidak suka ama kepala ayam.’
Suaminya
menjawab, ‘Itulah sebabnya karena kalian tidak suka maka ayah suka makan kepala
ayam supaya isteriku dan anak-anakku mendapatkan bagian yang terenak.’
Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya.
Mendengar jawaban sang suami, terlihat butir-butir mutiara mulai menuruni pipinya.
Jawaban itu menyentak kesadarannya yang paling dalam. Tidak pernah
dipikirkan olehnya ternyata sepotong kepala ayam begitu indahnya sebagai wujud
kasih sayang yang tulus kecintaan suami terhadap dirinya dan anak-anak.
‘Makasih ya ayah atas cinta dan kasih sayangmu.’ ucap sang isteri. Suaminya
menjawab dengan senyuman, pertanda kebahagiaan hadir didalam dirinya.
_____________________________________
Kita seringkali mengabaikan sesuatu
yang kecil yang dilakukan oleh sosok ayah kita, namun memiliki makna yang
begitu besar, di dalamnya terdapat kasih sayang, cinta, pengorbanan dan
tanggungjawab.
Semoga cerita diatas kita bisa
mengambil hikmah dengan mencintai setulus hati ayah kita yang telah berkorban
untuk anak dan isterinya.
Read more
Seorang anak bertengkar dengan ibunya & meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi. Ia ingin sekali memesan semangkok bakmi karena lapar.
“Ya, tetapi aku tidak membawa uang,”jawab anak itu dengan malu-malu.”Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik kedai.
Read more
Pemilik bakmi melihat anak itu
berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu bertanya”Nak, apakah engkau ingin
memesan bakmi?”
“Ya, tetapi aku tidak membawa uang,”jawab anak itu dengan malu-malu.”Tidak apa-apa, aku akan mentraktirmu,”jawab si pemilik kedai.
Anak itu segera makan. Kemudian air
matanya mulai berlinang.
”Ada apa Nak?”Tanya si pemilik kedai.
”Tidak apa-apa,
aku hanya terharu karena seorang yg baru kukenal memberi aku semangkuk bakmi
tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah. Kau
seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli padaku.
Pemilik kedai itu berkata”Nak,
mengapa kau berpikir begitu?
Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk
bakmi & kau begitu terharu….
Ibumu telah memasak bakmi, nasi, dll sampai
kamu dewasa, harusnya kamu berterima kasih kepadanya.
Anak itu kaget mendengar hal
tersebut.
”Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu?”
Untuk semangkuk bakmi dari orang
yang baru kukenal aku begitu berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang
memasak untukku selama bertahun-tahun,aku bahkan tidak peduli.
Anak itu segera menghabiskan
bakminya lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang.
Begitu sampai di
ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih & cemas.
Ketika
melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya adalah “Nak, kau
sudah pulang, cepat masuk, aku telah menyiapkan makan malam.”
Mendengar hal itu, si anak tidak
dapat menahan tangisnya & ia menangis di hadapan ibunya.
______________________________________
Kadang kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada
orang lain untuk suatu pertolongan kecil yg diberikannya pada kita. Namun
kepada orang yang sangat dekat dengan kita (keluarga) khususnya orang tua kita,
kita sering melupakannya begitu saja.
Read more
Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya.
Read more
Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”
Lincoln berpura-pura tidak mendengar,
walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap
tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan.
Namun
pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa
membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln
terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan
sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang
dan lebih giat belajar hukum lagi.”
Waktu berlalu…
Lincoln menjadi presiden Amerika
Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M.
Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam.
Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia
tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat
dibutuhkan negaranya.
Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”
Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia merupakan mutiara milik peradaban.”
Hanya seseorang yang berkarakter dan
mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan!
_________________________________________
Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara
kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. Jadikan
“sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan
keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.
Read more
Kehidupan bukanlah sekedar rutinitas.
Read more
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita mencurahkan potensi diri kita untuk orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita berbagi suka dan duka dengan orang yang kita sayangi.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita bisa mengenal orang lain.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita melayani setiap umat manusia.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita mencintai pasangan kita, orang tua kita, saudara, serta mengasihi sesama
kita.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita belajar dan terus belajar tentang arti kehidupan.
Kehidupan adalah kesempatan untuk
kita selalu mengucap syukur kepada Yang Maha Kuasa.
Read more
Jika saya hidup sekali lagi, ....
Saya akan berusaha untuk melakukan lebih banyak kesalahan.
Saya tidak akan berusaha untuk menjadi sempurna.
Saya akan lebih rileks. Saya akan menjadi lebih bodoh daripada sebelumnya.
Read more
Saya akan berusaha untuk melakukan lebih banyak kesalahan.
Saya tidak akan berusaha untuk menjadi sempurna.
Saya akan lebih rileks. Saya akan menjadi lebih bodoh daripada sebelumnya.
Dalam kenyataannya, saya hanya akan menanggapi
beberapa hal dengan serius.
Saya akan menjadi kurang higienis.
Saya akan mengambil lebih banyak risiko.
Mengambil liburan lebih banyak.
Manatap tenggelamnya matahari lebih sering lagi.
Mendaki lebih banyak gunung,
merenangi lebih banyak sungai.
Saya akan mengunjungi lebih banyak
tempat yang belum saya kunjungi. Saya akan lebih banyak makan es krim dan lebih
sedikit buncis. Saya ingin mendapatkan lebih banyak masalah nyata dan sedikit
masalah khayalan.
Saya merupakan salah satu dari
orang-orang yang hidup layak.
Dan sangat produktif dalam setiap menit
kehidupan,
Tentu saja saya mempunyai momen-momen kebahagiaan.
Jika saya bisa kembali saya akan
berusaha hanya untuk mendapatkan momen-momen yang baik.
Karena apa bila tidak
tahu sebelumnya, bahwa hidup ini menghasilkan: Hanya dari momen-momen; tidak
kehilangan yang sekarang.
Saya merupakan salah satu dari
mereka yang tidak pernah pergi ke mana pun tanpa sebuah termometer. Satu botol
air hangat, sebuah payung, dan sebuah parasut.
Jika saya bisa hidup sekali lagi,
saya akan berpergian lebih ringkas.
Jika saya hidup sekali lagi, Saya
akan memulai untuk berjalan dengan kaki telanjang dari awal musim semi. Dan
saya akan berjalan terus dengan kaki telanjang sampai musim gugur berakhir.
Saya akan lebih sering menaiki
gerobak, merenungi fajar lebih sering lagi, dan bermain dengan lebih banyak
anak-anak kecil, jika saya mendapatkan kehidupan yang lain di depan saya.
Tapi kalian sudah lihat, umur saya
sudah 85 tahun,
Dan saya tahu bahwa saya sudah hampir mati.
Dan saya tahu bahwa saya sudah hampir mati.
// Jorge Luis Borges [24 August 1899 –
14 June 1986]
Read more
Subscribe to:
Posts (Atom)